Mengetahui Geopolitik Dan Geostrategi
Mengenali Geopolitik dan Geostrategi. Jumpalagi nih di postingan saya. kali ini membicarakan yang terihat agak berat yah. Padahal sih, ngaak juga. Tergantung dengan apa yang diketahui sih.
Bagi yang baru pertama kali dengar perumpamaan geopolitik dan geostrtegis, kedua kata ini terihat asik dan juga mungkin membuat kening berkerut, hihihi. padahal kedua kata ini, lazimsaja sih. Biasa kita temua dalam pembahasan mata pelajaran atau mata kuliah seputar kewarganegaraan. Masih dibahasan mata kuliah dasar sih.Jadi masih permulaan-awal, dan harusnya ga berat dong.
Yah, udah kita coba bahas secara perlahan-lahan yah, agar klarifikasi saya berikut ini juga mudah dimengerti. Kalo ga , balik lagi deh baca berulangkali ke blog ini. Saya sih, dengan senang hati. Selagi bermanfaat.
Yuk, mari kita berguru bantu-membantu!
Kebijakan dan pelaksanaan dalam mempergunakan laba letak geografi yang strategis berkaitan dengan geopolitik dan geostrategi bangsa Indonesia.
Geopolitik ini mengandung pengertian kebijakan politik yang mengaitkan dampak letak geografi bumi yang menjadi wilayah (ruang hidup) manusia yang tinggal di atas permukaan bumi.
Bagi bangsa Indonesia, geopolitik ialah inspirasi dalam memikirkan faktor- faktor geografis wilayah negara untuk meraih tujuan nasional.
Artinya, geopolitik yakni kecerdikan dalam rangka meraih tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara menurut wawasan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.
Sedangkan geostrategi adalah kebijaksanaan pelaksanaan dalam memilih tujuan-tujuan dan sarana-fasilitas tersebut guna meraih tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.
Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila sehingga tidak mengandung bagian-bagian ekspansionisme maupun kekerasan.
Pada geostrategis, keadaan dan letak negara Indonesia pada posisi silang memperlihatkan efek kepada segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-dampak tersebut mampu menguntungkan, namun juga mengundang berbagai bentuk ancaman.
Analisis posisi silang negara Indonesia itu tidak cuma mengenai segi fisik-geografisnya saja, melainkan perihal aspek-aspek kehidupan sosial, yaitu:
- demografi (kependudukan) antara kawasan yang berpenduduk padat di utara dan kawasan yang berpenduduk jarang di selatan;
- ideologi antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan;
- politik antara demokrasi rakyat di utara (Asia Daratan bagian utara) dan demokrasi parlementer di selatan;
- ekonomi antara metode ekonomi terpusat di utara dan sistem ekonomi liberal di selatan;
- sosial antara komunisme atau sosialisme (komune) di utara dan individualisme di selatan;
- budaya antara kebudayaan Timur di utara (Budha/Kong Hu Chu) dan kebudayaan Barat di selatan;
- hankam antara tata cara pertahanan kontinental (kekuatan di darat) di utara dan metode pertahanan bahari di barat, selatan dan timur.
Posisi silang dengan segala akhirnya, memaksa bansga Indonesia menentukan seni manajemen turut serta mengendalikan lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek dengan mengatur, dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut untuk kepentingan nasional.
Alternatif kedua menuntut kesanggupan bangsa Indonesia membuat kekuatan sentrifugal artinya kemudian lintas kekuatan-kekuatan yang melalui Nusantara harus bisa diatur, dikendalikan dan dimanfaatkan menunjukkan sinergi pada kekuatan bangsa dalam pembangunan nasional.
Pengaruh-efek buruk akhir posisi silang harus mampu teratasi dengan membangun Tannas bangsa Indonesia.
Sumber: www.mildaini.com