Perbedaan Front End, Back End, Dan Full Stack Web Developer
Hari ini kita mau bahas role yang ada pada dikala pengembangan sebuah website. Dalam membangun sebuah website, tentunya terdapat pembagian bidang mencakup desain maupun dalam pembuatan kode. Kecuali budget yang minim ya, hehe.. Otomatis harus sanggup semua ( Full Stack ). Nah, udah muncul kan istilahnya. Terdapat beberapa istilah yang harus kau ketahui diantaranya Front End, Back End, dan Full Stack. Setelah membaca postingan ini diharapkan kau sanggup tau masuk ke pecahan mana.
Kenapa Harus Ada Pembagian Tugas?
Dalam bekerja, baik itu dalam pembangunan sebuah website maupun bekerja dibidang lain selain website. Pastinya akan selalu ada yang namanya pembagian tugas. Dengan adanya pembagian kiprah sesuai keahlian, pastinya efektifitas dalam bekerja akan semakin baik. Pasti dong ya, kalo fokus niscaya hasil kerja bagus. Coba bayangin kalo misal pegawai toko harus stok barang, jaga toko, nulis pembukuan, dan lainnya sendirian. Pastinya akan kerepotan kan. Meskipun bisa.
Makara masih mikir kalo pembagian kiprah itu ga penting? Penting dong ya kalo punya budget pastinya hehe.
Front End
Front End. Nah, yang pertama kita bahas dari Front End. Berhubung website ini juga website tutorial front end. Seperti kita lihat dari namanya "Front" ialah depan. Front End Developer bertanggung jawab untuk menciptakan tampilan sebuah website mencakup layout, animasi, pemilihan font, komposisi warna, dan hal lainnya berkaitan dengan tampilan dari sisi pembuatan kodenya baik itu html, css, maupun javascript kalau diperlukan.
Untuk perancangan desainnya ada lagi pembagian kiprah yang akan dilakukan UI/UX Designer. Pekerjaanya tidak bekerjasama dengan instruksi apapun. Full Design.
Meskipun UI/UX Designer tidak melaksanakan pekerjaan pengkodean. Mereka tetap harus memahami bagaimana cara menciptakan html dan css. Hal ini bertujuan supaya pembuatan desain sanggup diaplikasikan dengan gampang dikala pembuatan kode.
Dengan adanya Front End Developer, kita sanggup menciptakan sebuah website statis. Untuk menciptakan website Dinamis diharapkan Back End Developer sebagai pengolah database.
Baca Juga : Perbedaan Website Dinamis dan Statis
Back End
Back End. Kebalikan dari "Front" ialah "Back" yang artinya belakang. Jika Front End menciptakan tampilan depan suatu website. Back End Developer bertanggung jawab didalam pembangunan website yang tidak kasat mata.
Hal ini sanggup mencakup bagaimana cara menciptakan sistem website dari cara penyimpanan konten, bagaimana konten dinamis sanggup di tampilkan, dan mendapatkan input dari form yang telah dibentuk oleh Front End Developer.
Back End Developer akan bekerja tidak jauh dari PHP dan SQL. Karena bertugas pribadi dalam pengolahan server. Back End Developer juga harus mengerti mengenai jaringan.
Jika Front End bekerja dengan kreatifitas. Maka Back End bekerja dengan logika.
Pekerjaan antara Back End dan Front End bersebrangan. Kreatifitas dan Logika berada di kawasan yang berbeda. Oleh sebab itu kedua pekerjaan ini dipisah dan harus dilakukan pembagian tugas.
Baca Juga : Tahapan Belajar Membangun Website
Full Stack
Full Stack. Untuk selanjutnya, kita bahas full stack. Full Stack bukan berarti jago semuanya ya. Full Stack Developer disebut full stack sebab memahami keduanya baik itu front end maupun backend. Sehingga dengan adanya Full Stack kita sanggup menciptakan website secara utuh.
Penggunaan full stack juga sanggup di tempatkan menjadi mediator antara Front End dengan Back End. Hal ini dimaksudkan supaya tidak adanya miskomunikasi di antara kedua bidang ini.
Jadi, kalian masuk kebagian mana? Front End, Back End, atau Full Stack?
Baca Juga : Perbedaan Website dan Blog